Sejak ditetapkannya tanggal 16 September sebagai Hari Ozon Dunia oleh Program Lingkungan PBB (United Nations Environment Programme) pada tahun 1987 berarti telah 20 tahun kita melakukan upaya untuk menanggulangi permasalahan menipisnya lapisan ozon.
Karena pentingnya masalah ozon, maka tahun 2007 dijadikan sebagai tahun Internasional Lapisan Ozon.
Mengapa lapisan ozon sangat penting untuk dilindungi? Lapisan ozon merupakan lapisan tipis gas O3 yang secara alami menyelimuti bumi dari pengaruh negative sinar matahari terutama sinar ultraviolet (UV). Bila lapisan ozon menipis, maka akan semakin banyak radiasi ultraviolet matahari yang sampai ke permukaan bumi. Radiasi ultraviolet matahari yang berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang muncul antara lain kulit menjadi keriput sehingga terjadi penuaan dini, katarak hingga kerusakan permanen pada mata, penurunan sistem kekebalan tubuh bahkan memicu meningkatnya melanoma (kanker kulit yang paling fatal).
Saat ini kondisi lapisan ozon semakin rusak dan menipis. Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon (ozone hole) di kedua kutub bumi.
Kerusakan ozon disebabkan meningkatnya pelepasan berbagai Bahan Perusak Ozon (BPO) ke atmosfer. Sekitar 100 jenis BPO yang terdaftar berdasarkan Protokol Montreal 1987. Beberapa jenis BPO yang umum digunakan di Indonesia adalah chlorofluorocarbons (CFCs) dan hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) yang banyak digunakan pada pendingin AC dan lemari es. Selain kelompok CFC ini, dikenal juga BPO lain seperti halon, metil bromida, aerosol, solvent dan foam yang digunakan pada busa pengembang, pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, serta kaleng semprot untuk parfum atau pengharum ruangan.
Ini menjadi tantangan bersama seluruh penduduk bumi, tidak peduli apakah negaranya sudah menandatangani seluruh protokol atau konvensi terkait ozon. Pemerintah Indonesia sendiri telah terdaftar sebagai anggota Konvensi Wina dan Protokol Montreal pada tahun 1992 dan menetapkan kebijakan untuk berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan lapisan ozon bersama masyarakat dunia lainnya.
Apa yang bisa kita lakukan?
Pada tataran negara, Pemerintah Indonesia pasti telah menetapkan berbagai kebijakan terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh seperti kebijakan pengurangan pemakaian BPO terutama CFC sampai penghentian impor BPO pada akhir 2007 ini. Namun demikian, kebijakan itu tidak akan efektif jika tidak diikuti kegiatan penyebarluasan permasalahan ozon ini kepada seluruh tingkatan pada masyarakat. Kota-desa, suami-isteri, orang tua-anak, guru-murid, kelompok pekerja formal-non formal, teknisi lemari es dan AC, petani, nelayan, dan lainnya, kalau bisa semua mendapatkan pengenalan pentingnya ozon dan bahayanya jika lapisan ozon ini rusak.
Pengalaman penulis, ibu-ibu rumah tangga dan anak sekolah merupakan sasaran yang utama dalam kegiatan penyadartahuan semacam ini. Terlebih lagi jika menggunakan sarana multimedia akan memberikan hasil yang lebih efektif, misalnya dengan pemutaran film Ozzy Ozone kepada siswa sekolah dasar dan ibu-ibu mereka. Film yang sangat bagus dan menumbuhkan antusiasme yang besar pada siswa sekolah.
Beberapa kegiatan ramah ozon (ozone friendly) harus digalakkan dan disosialisasikan untuk mengubah secara bertahap perilaku manusianya. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R (reduce, reuse, recycle, replace/replant).
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan BPO. Di rumah dan perkantoran, minimalkan jumlah Air Conditioner yang digunakan. Perlukah semua ruangan kantor memiliki ada AC, bahkan sering dijumpai jumlahnya lebih dari satu? Atau perlukah setiap kamar tidur dipasang AC hanya karena kita punya uang dan mampu membelinya? Pemborosan yang tidak perlu, disamping kita harus menghemat energi.
Solusinya antara lain : diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi. Sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan sehingga lebih efektif.
”Panas ah kalau di luar, biar saya di dalam saja, sejuk karena ada AC ” , ungkapan yang sering kita dengar. Untuk mengubah secara perlahan perilaku seperti itu, maka perbanyak menanam tanaman peneduh pada lanskap rumah atau kantor. Galakkan konsep taman di puncak gedung bertingkat, yang dipenuhi berbagai macam jenis tanaman peneduh, bunga hias, dan lainnya. Tanaman akan menggunakan karbon dioksida untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen yang akan meningkatkan kesegaran udara sekitar sekaligus peneduh ketika hari terik. Penulis percaya karyawan kantor akan lebih menyukai hal-hal seperti ini, meskipun tidak terlalu berharap lanskap ini akan seteduh kebun raya Bogor. Sementara itu, di dalam ruangan diletakkan tanaman-tanaman yang mampu menyerap polusi sekaligus bisa menjadi elemen pemanis dari desain interior.
Ibu-ibu rumah tangga juga tidak perlu berlomba-lomba memiliki lemari es lebih dari satu di rumahnya, kecuali memang punya usaha yang harus menggunakan lemari es lebih dari satu. Kalau perlu, pilihlah lemari es yang memiliki kapasitas lebih besar.
Beberapa lemari es yang berada di masyarakat masih menggunakan CFC atau HCFC. Mengganti dengan lemari es baru yang free CFC adalah jalan terbaik. Gunakan lemari es yang berlabel ozone friendly atau free CFC. Hanya saja tidak semua mampu membeli yang baru, harganya mahal. Lalu apa solusinya? Disinilah keberanian dan kepintaran seorang teknisi lemari es diuji. Dapatkan teknisi membuat terobosan yang tepat sehingga lemari es tidak perlu seluruhnya diganti? Cukup bagian instrumen pendingin dan bahan pendinginnya saja yang diganti, sementara badan lemari es masih bisa digunakan kembali. Jika teknisi mampu maka patutlah ia diberi penghargaan dari pemerintah. Sementara bagian pendingin dengan BPO dikumpulkan dalam penampungan yang tepat. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membayar dengan harga pantas untuk barang bekas tadi kepada para pengumpul tersebut. Namun syarat dan ketentuan harus ketat dimana instrument pendingin dengan BPO itu dalam kondisi baik dan tidak bocor. Selanjutnya pemerintah melakukan proses daur ulang atau penghancuran secara aman terkendali di perusahaan-perusahaan terpilih dan punya kemampuan baik sehingga menjamin BPO tidak terlepas ke udara. Konsep win-win solution, Pemerintah Untung, Rakyat Untung. Terapkan untuk alat lainnya seperti tabung pemadam kebakaran, AC, sprayer pertanian untuk fumigasi, dll.
Mari bergerak bersama penduduk dunia lainnya dalam mengatasi masalah kerusakan lapisan ozon ini. Tidak cukup hanya berharap dari Pemerintah, namun keterlibatan semua pihak menjadi syarat mutlak. Bekerjalah sebagai suatu jaringan yang akan saling membantu, bahu-membahu, kuat menguatkan. Pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, LSM, pendidik, tokoh agama dan masyarakat secara luas bergerak padu-selaras serasi-seimbang. Belajarlah dari semut dan lebah tentang kerjasama untuk tujuan mulia. Ciptaan Allah SWT ini telah dijadikan contoh jelas bagi manusia, makhluk yang katanya paling mulia karena memiliki akal. Dengan menggunakan akal pikiran, kita belajar dan jangan pernah malu!.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika mengalami Mati Link , kesulitan menginstall atau masalah lainnya , tinggalkan Komentar anda ..
If you have trouble for install game or other , please leave comment here ..